Menikah beda agama, bolehkah?
Cinta adalah perasaan yang dirasakan oleh seluruh makhluk hidup. Bagi manusia, cinta adalah suatu rasa yang diberikan oleh Tuhan untuk menyatukan dan memberikan kedamaian. Perasaan yang halus ini juga bersifat misterius. Tidak ada satu orang pun yang mengetahui bagaimana cinta itu datang atau kepada siapa saja cinta itu bersemi.
Cinta itu buta. Cinta tidak memandang usia, budaya, harta atau perbedaan-perbedaan yang ada disekeliling kita. Pada ujungnya cinta yang kuat akan berakhir dengan pernikahan dan hidup bahagia.
Tapi bagaimana kalau beda agama?
Dapatkah menyatukan cinta sementara keyakinannya berbeda?
Faktanya banyak orang berpendapat kalau menikah haruslah dengan orang yang se-agama. Jalan hidup haruslah sesuai dengan partner hidup. Kalau partner of life have different view dalam cara menjalani hidup, bagaimana bisa menjalani kehidupan rumah tangga yang harmonis.
Beberapa orang juga berpendapat bahwa pernikahan yang berbeda agama, akan menimbulkan masalah dikemudian hari. Tidak hanya masalah catatan sipil yang merepotkan, memilih prosesi pernikahan bahkan ketika mempunyai anak akan sulit menentukan agama siapa yang akan dianutnya. Agama ayahnya kah atau ibunya.
Tetapi bagi sebagian kecil orang berpendapat bahwa menikah beda agama tidaklah salah. Tak ada salahnya pernikahan beda agama, selama pernikahan itu dilakukan tanpa adanya paksaan dari salah satu pihak. Kalau saling mencintai kenapa tidak. Perasaan cinta itu tidak terbatas dan tidak boleh dibatasi oleh hal apapun termasuk perbedaan agama.
Seperti apa yang dikatakan oleh teman saya, semua agama itu sama. Pada dasarnya semua agama mengajarkan kita untuk melakukan kebaikan dan melarang kita untuk melakukan kejahatan. Memang setiap agama mempunyai jalan yang beebeda, tetapi akan berujung pada satu tujuan yang sama. Lagipula agama adalah urusan pribadi setiap manusia dengan Tuhan, tidak ada sangkut pautnya dengan pasangan.
Pada saatnya tiba, Tuhan tidak akan bertanya "Siapa pasangan mu?" atau "apa agama pasangan mu?"
Setiap manusia mempunyai kebebasan untuk memilih jalan hidupnya sendiri. Termasuk dengan siapa dia akan menikah. Perbedaan agama bukanlah penghalang, selama mereka dapat menerima satu sama lain dan tidak mementingkan ego nya sendiri. Mungkin perbedaan akan menimbulkan banyak masalah, tapi setiap masalah pasti ada jalan keluarnya. Untuk itu kita harus pandai menyikapi permasalahan tersebut.
Jangan biarkan cinta kamu sirna hanya karena perbedaan. Karena Perbedaan itu sangatlah Indah.
So, bagaimana menurut kamu?
apakah boleh menikah beda agama?
apa harus mengorbankan cinta?
itu semua tergantung pribadinya masing2
apa kamu mau mengorbankan agama demi cinta atau sebaliknya, pertanyaan itu hanya diri kamu yang bisa menjawabnya.
bgmna dg hukum masing2 agama?